Apa sebenarnya gereja sel ( Jemaat – jemaat Alla ) tersebut ? dalam istilah sehari – hari gereja sel atau jemaat – jemaat Allah merupakan kelompok sel yang evangelistik pada pusat pelayanannya. Pelayanan sel bukanlah suatu program lain dari pelayanan gereja melainkan inti dari pelayanan gereja itu sendiri.
" Ada suatu perbedaan besar antara gereja atau jemaat yang memiliki sel dengan gereje sel atau jemaat – jemaat Allah……kita tidak melakukan hal – hal lain selain sel. Semua yang harus di lakukan di gereja atau jemaat Allah seperti Bermazmur, bernubuat, Bahasa Roh, Latihan Memimpin, Pemuridan dapat di lakukan melalui kelompok sel atau jemaat – jemaat Allah itu. Kebaktian hari minggu hanyalah merupakan ibadah raya koorkorat. Pertumbuhan dari setiap anggota jemaat di mulainya dari sel atau jemaat – jemaat Allah.
Gereja sel itu terbuka, sebuah kelompok kecil yang berfokus pada penginjilan yang terjalin dalam kehidupan gereja. Mereke atau kelompok sel ini dapat bertemu setiap hari atau setiap minggu untuk saling membangun sebagai anggota Tubuh Kristus, dan untuk mengabarkan berita injil kepada orang – orang yang belum mengenal Yesus.
Sel secara biologis adalah unit structural terkecil dari suatu organism yang mampu berfungsi secara indenpenden contohnya, setetes darah terdiri dari 300 juta sel – sel darah merah ! sama seperti sel – sel individu yang bergabung untuk membentuk tubuh manusia. Sel – sel di gejera atau di jemaat Allah juga dapat membentuk Tubuh Kristus. Lagi pula setiap sel biologis bertumbuh dan memproduksikan diri sampai terbagi menjadi dua sel. Paket genetik total yang di terima sebagian dari induknya di bangun kembali di dalam setiap sel anak. Hal ini juga terjadi di dalam sel gereja yang sehat.
Sama halnya seperti sel manusia yang harus melewati tahapan – tahapan tertentu, dimikan pula kelompok – kelompok sel di dalam gereja. Bagan berikut ini menggambarkan tahapan – tahapan tersebut :
1. Belajar
2. Mengasihi
3. Berhubungan
4. Peluncuran
5. Perpisahan
Proses dari Multplikasi Sel
Awalnya setiap sel tubuh manusia sama seperti segumpal protoplasma. Setiap bagian hamper tidak dapat di bedakan. Walaupun sel etersebut memiliki kode genetik untuk bermultiplikasi, namn sel itu harus tumbuh dan berkembang terlebih dahulu. Kelompok kecil memiliki pola yang sama. Para anggota sel pada awalnya saling memandang dengan keinginan yang tidak di ketahui dan tahapan pertama dari kelompok sel di tandai dengan para anggota yang saling mengenali satu dengan yang lain. Mungkin para pemimpin sel harus menekangkan pada keahlian dalam melakukan pencair suasana atau ice breaker ( saling mengenali satu dengan yang lain ) selam tahap awal. Tahap ini berlangsung selama satu bulan
Kromosom di dalam tubuh manusia akhirnya mulai berpasangan, meskipun tidak membentuk garus lurus. Dalam pola yang serupa, para anggota sel membuka topeng mereka dalam tahap mengasihi ini. Mereka saling melihat satu sama lain siapa diri mereka yang sebenarnya. Konflik seringkali terjadi ketika seseroang lupa untuk membawa makanan dan minuman atau datang terlambat . Itulah sebabnya sebagain meyebutkan tahap konflik.
Di dalam sel manusia, kromosom yang tadinya bebas bergerak tiba - tiba mulai membentuk suatu garis di tengah – tengah sel. Di tengah – tengah kelompok sel atau jemaat – jemaat Allah mulai menemukan peran mereka contohnya, setiap orang mulai mengenali telentan atau karunia mereka. Ini merupakan saat yang tepat bagi kelompok sel untuk mengadakan penginjilan sel.
Untaian kromosom itu mulai berbaris dalam posisi timur barat bersipa untuk meluncur dan membuat duplikat yang serupa dengan dirinya. Pada tahap ini di dalam kelompok kecil, para anggota berfokus pada penginjilan. Walaupun sel itu malakukan penjangkauan, saat peluncuran menunjukan bahwa penginjilan kelompok merupakan aktivitas utama.
Ketika satu sel bersiap untuk melahirkan sel lainnya yang indentik, kromosom memisahkan diri dan akhrinya terpecah ( Bermuliplikasi ) . Di dalam kelompok sel para pemimpin baru di bangkitkan dan di latih untuk memimpin sel bersamaan dengan masuknya para anggota baru. Ketika kelompok tersebut cukup besar, multiplikasi terjadi
Tidak semua kelompok sel bermultiplikasi , tetapi ada bahaya di dalam stagnasi jika kelompok sel itu tidak bermultiplikasi
Faktor – Factor Yang Mempengaruhi Multiplikasi Sel
1. Lamanya saat teduh pemimpin sel atau penanggunjawab jemaat – jemaat Allah
2. Doa syafat pemimpin sel bagi anggota sel
3. Waktu yang dihabiskan pemimpin sel bersma TUHAN ketikan mempersipakan diri untuk pertemuan – pertemuan sel
4. Menetapakan sasaran dalam pelayanan sel
5. Mengetahui dengan pasti multiplikasi sel
6. Seberapa sering pemimpin sel berhubungan dengan anggota sel dan anggota sel yang baru
7. Doa bagi anggtoa – anggota sel
8. Penginjilan sel yang di lakukan oleh pemimpin sel dan anggota sel